PT XL Axiata Tbk (EXCL) menjajaki beberapa peluang positif di industri telekomunikasi pada 2023. Perusahaan dapat menggunakan peluang tersebut untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Menurut www.touchnottingham.com Presiden dan CEO XL Axiata Dian Sewarini mengatakan, perusahaan akan terus memanfaatkan berbagai peluang positif yang saat ini tengah dikembangkan di Indonesia untuk mendorong dan meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2023.
“Pertama, ada permintaan untuk layanan data tetap karena penetrasi layanan ini masih sangat rendah. Dengan demikian, masih ada potensi besar bagi operator telekomunikasi untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi baik di sektor layanan konsumen maupun bisnis.” nya pesan resmi. Al-Bayan, Rabu (3 Agustus 2023).
Kedua, permintaan akan layanan digital akan terus kuat. Ini bisa terjadi karena orang merasa terlalu nyaman dengan gaya hidup hybrid untuk bekerja, belajar, bersantai, dan berbelanja.
Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) dari konsumsi data pengguna seluler juga diperkirakan akan mencapai 16% per tahun hingga 2026.
Ketiga, pelanggan menginginkan pelayanan yang sederhana dan lengkap. Peluang bagi produk Affinity untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan XL Axiata dengan ARPU dan kualitas yang lebih tinggi. Masyarakat juga semakin teredukasi tentang manfaat layanan konvergensi.
“XL Axiata secara operasional akan fokus pada tiga hal: digitalisasi, cost leadership dan balance sheet yang sehat untuk memanfaatkan peluang tersebut sekaligus mewujudkan pertumbuhan bisnis,” ujarnya.
Dari sisi digitalisasi, XL Axiata akan menerapkan teknologi terkini untuk mendukung operasional bisnisnya. Digitalisasi dan otomatisasi diterapkan pada banyak proses untuk mencapai keunggulan operasional.
Kami juga dapat menggunakan data besar dan analitik lanjutan untuk layanan pelanggan guna memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Dan untuk mengatasi kenaikan biaya di tahun depan, XL Axiata menerapkan pengendalian biaya yang ketat dan terukur untuk menekan biaya operasional.
Selanjutnya, perusahaan terus mencari area untuk pengurangan biaya, yaitu pengurangan biaya, termasuk penghematan energi serta peningkatan adopsi digital.
“Langkah ini sejalan dengan upaya perseroan menjaga integritas neracanya guna mempertahankan posisi keuangan yang kuat. Caranya dengan meningkatkan rasio utang (debt to equity atau EBITDA), tidak memiliki utang valuta asing, dan memperkuat kas mengalir positif Posisi arus kas bebas perusahaan untuk memastikan bahwa itu tetap “.
Sebelumnya, PTXL Axiata Tbk (EXCL) membukukan pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun pada 2022. Pendapatan ini meningkat 8,93% dibandingkan Rp 26,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, perseroan mencatat kenaikan beban pendapatan dari Rp22,76 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp25,12 triliun.
Mengutip laporan keuangan XL Axiata dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/2/2023), perseroan melaporkan beban keuangan sebesar Rp2,77 triliun dan pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp111,71 miliar pada periode tersebut. membagikan. Rp 3,83 miliar dari laba bersih entitas berelasi.
Perusahaan memastikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk perusahaan sebesar Rp 1,15 triliun. Laba ini turun 11,53% dibandingkan Rp 1,3 triliun pada Desember 2021.
Dari sisi aset perseroan, per Desember 2022 sebesar Rp 87,27 triliun, naik dari Rp 72,75 triliun tahun lalu. Terdiri dari aset lancar Rp 10,4 triliun dan aset tidak lancar Rp 76,86 triliun.
Terdiri dari utang jangka pendek Rp 26,35 triliun dan utang jangka panjang Rp 35,15 triliun. Sementara itu, modal ekuitas per Desember 2022 meningkat dari Rp20,8 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp25,77 triliun.
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mampu menghimpun tambahan modal sebesar Rp 5 triliun dengan menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue.
President and Chief Financial Officer XL Axiata, Buddy Bramantica mengatakan, penerbitan itu akan memperkuat struktur permodalan perusahaan, termasuk pelunasan seluruh atau sebagian utang perusahaan.
XL Axiatama mampu melunasi kelebihan utang yang terutang pada Desember 2022 dan awal Januari 2023 dengan melakukan rights issue secara tepat waktu.
“Peningkatan modal disetor yang kami lakukan berhasil sesuai rencana. Kami mampu menghimpun dana sebesar Rs. kata dalam keterangan tertulis resminya pada Jumat (20/1/2023) pelunasan utang memperkuat struktur.
Sementara itu, Budi juga merinci pembayaran utang yang dilakukan XL pada Desember 2022 dan Januari 2023, termasuk ke MUFG Bank. Ltd. sebesar Rp 900 miliar pada 23 Desember 2022.
XL juga membayar utang Rp 1,2 triliun dan utang Rp 900 miliar kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 27 Desember 2022. Dan pada 3 Januari 2023, XL membayar utang sebesar Rp 360 miliar kepada PT UOB Indonesia dan PT Bank Permata. Tbk adalah 1,64 triliun rupiah Indonesia.
Sebagai catatan, XL melakukan penambahan modal dengan menerbitkan 2.403.755.889 saham baru pada Desember 2022. Jumlah saham tersebut setara dengan 18,31% modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan sejak PMHMETD III dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Harga pelaksanaan rights issue adalah Rp 2.080 per saham, sehingga total pendanaan yang akan diterima XL Axiata menjadi Rp 4,99 triliun.
Selain itu, peningkatan modal disetor ini diperdagangkan di dalam dan di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan dilaksanakan selama 5 hari kerja sejak tanggal 20 Desember 2022 sampai dengan 26 Desember 2022.