Apple Developer Academy kembali meluluskan 400 mahasiswa dari kampus-kampus di BSD, Surabaya dan Batam. Ada banyak aplikasi yang dihasilkan oleh lulusan tahun ini.
Kelas 2022 terdiri dari beragam kelompok siswa berusia antara 18 dan 39 tahun dari lima pulau utama Indonesia. Batch ini juga memiliki jumlah item terbanyak sejak program dimulai.
Upacara kelulusan tahun ini menyoroti tiga tim kelulusan yang memanfaatkan kekuatan kode untuk membuat aplikasi canggih yang memanfaatkan teknologi terbaru sambil membantu komunitas memecahkan masalah. Aplikasinya antara lain Comute yang memudahkan penyandang tunarungu untuk bepergian dengan kereta api di Jakarta.
Lalu ada WonderJack yang menyediakan ruang aman bagi anak disleksia untuk belajar melalui permainan interaktif dan edukatif. Ada juga Hexcape, game puzzle gaya ruang melarikan diri online dan offline menggunakan augmented reality dan teknologi lainnya.
Acara wisuda online tersebut dihadiri oleh Shan Pruden, Director of Developer Relations Apple. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kekagumannya atas karya yang telah dicapai oleh lulusan Apple Developer Academy 2022 ini.
Pruden mengajak lulusan untuk menggali lebih dalam apa yang telah mereka pelajari di akademi. Selain memperkuat jaringan.
“Tetap berhubungan dengan grup ini serta alumni Anda sebelumnya, jadi jika Anda sedang mencari pekerjaan di masa depan, Anda dapat terhubung dengan orang yang mungkin pernah Anda temui sebelumnya dan bertemu seseorang yang mungkin mereka kenal.”
Tak hanya itu, Pruden mendorong lulusan 2022 untuk terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Pada awalnya, pengunduh hanya bisa berasal dari Indonesia, namun kenyataannya ada peluang besar.
Oleh karena itu, kami menyarankan Anda untuk terus meriset pasar. Juga pikirkan tentang pelokalan apa yang mungkin berhasil di wilayah lain. Salah satunya menggunakan bahasa Inggris agar penyebaran aplikasi bisa lebih luas.
“Jadi, jika Anda ingin mengamankan bisnis dan meningkatkan pendapatan, Anda dapat mempertimbangkan untuk melihat di mana solusi Anda tersedia di negara lain. Saya pikir aplikasi game yang dirilis malam ini dapat dikomersialkan di wilayah lain.” kata Pruden.
Sekarang di tahun kelimanya di Indonesia, Apple Developer Academy memberikan pengetahuan coding dan pelatihan kepemimpinan kepada calon pengusaha, pengembang, dan desainer, memberikan siswa keterampilan untuk membuat aplikasi yang berguna dalam ekonomi aplikasi iOS yang berkembang pesat di Indonesia.
Setiap tahun, siswa Akademi juga berpartisipasi dalam Apple’s Worldwide Developers Conference Swift Student Challenge, yang mengundang siswa dari seluruh dunia untuk mengirimkan proyek aplikasi Swift Playgrounds untuk menunjukkan minat mereka pada kode pengkodean. Di WWDC22, Indonesian Developer Academy mencatat 36 pemenang tantangan. Ini adalah jumlah penghargaan tertinggi di Indonesia sejak akademi dibuka, dan pencapaian yang luar biasa dari lulusan tahun ini.
Apple Developer Academy telah melatih lebih dari 1.650 developer potensial di Indonesia hingga saat ini melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi lokal terkemuka, termasuk Universitas BINUS di Jakarta, Universitas Ciputra di Surabaya, dan Infinite Learning di Batam. Beberapa alumni ini telah berpartisipasi dalam program pengembang lainnya, termasuk Perkemahan Pengusaha Apple, pendampingan tingkat kode satu-satu dari pakar dan insinyur Apple, dan program Catalyst, yang memberikan panduan, inspirasi, dan wawasan untuk menyempurnakan aplikasi Anda. .
Diluncurkan pada tahun 2008, App Store adalah pasar aplikasi paling aman dan dinamis di dunia. Dengan 1,8 juta aplikasi dan lebih dari 500 juta kunjungan per minggu di hampir 175 wilayah, App Store adalah mesin pertumbuhan ekonomi global yang akan membantu kami menagih dan menjual $643 miliar pada tahun 2020 saja.
red more: